Hidup dalam Kekudusan 

2 Korintus 6:14-7:2


Mandi tentunya menjadi kebiasaan kita sehari-hari. Rasanya tidak akan ada orang yang sesudah ia mandi, lalu dengan sengaja main tanah atau memegang sesuatu yang kotor lainnya kembali. Mengapa saya katakan “rasanya tidak akan ada”, karena jika itu dilakukan maka akan membuat ia yang telah mandi dan telah menjadi  bersih itu akan kotor kembali. Kegiatan mandi dan bersih-bersih  tubuh itu akan menjadi sia-sia.

Saya mau mengambil gambaran mandi di atas dan membandingkannya dengan kekudusan yang telah Allah lakukan buat kita. Allah telah menguduskan kita melalui pengorbanan Yesus di kayu salib. Sebuah pengorbanan yang tidak ternilai harganya. Bukan dengan barang yang fana. Bukan dengan emas atau permata. Tubuh dan darah Yesuslah yang menjadi penebusan kita. Maka sudah seharusnyalah kita menjaga  kekudusan yang sangat berharga itu. Jangan sampai pengorbanan Yesus menjadi sia-sia karena kita kembali berkubang dalam lumpur dosa kita..

Itulah sebabnya Paulus dengan keras mengingatkan setiap kita yang telah memiliki janji keselamatan dari Allah untuk kita menjaga kekudusan dalam hidup kita, Jasmani dan rohani. Dan menjaganya dengan rasa takut akan Allah. Artinya dengan rasa segan dan hormat kepada Allah, sehingga kita tidak hanya hidup menurut kehendak kita saja. ( ISI )

 

Doa
Bapa, ajarlah agar kami dapat menjaga kekudusan hidup kami dan menjadikan hidup kami sebagai persembahan yang kudus, yang berkenan kepada-Mu. Amin