BERKAT YANG MENJADI BERHALA

Hosea 8:11-14, 10:1-2


Kemakmuran menjadi impian dan cita-cita banyak orang. Wajar. Sebab, kemakmuran akan membuat banyak kesulitan hidup teratasi. Namun, ada bahaya lain yang mengintai. Kemakmuran bisa juga menjauhkan kita dari Tuhan. Sebab, orang yang hidup dalam kemakmuran bisa saja berpikir bahwa segala hal dalam hidupnya dapat dipenuhi tanpa Tuhan.

Ketika Hosea melayani sebagai nabi, Israel (Utara) dan Yehuda tengah menikmati masa-masa keemasan. Penggambaran Israel sebagai pohon anggur (kadang juga kebun anggur) adalah hal yang lazim di Perjanjian Lama. Pohon anggur yang menghasilkan banyak buah melambangkan suatu kemakmuran. Makin makmur Israel, bukannya makin dekat dan bersyukur kepada Allah, melainkan makin menjauh dari-Nya dan makin banyak tempat-tempat penyembahan berhala dibangun. Hal yang pada akhirnya akan membawa Israel kepada penghukuman Allah.

Berkat diberikan Tuhan kepada kita supaya kehidupan kita sebagai umat-Nya layak. Dengan demikian, kekurangan atau kemiskinan sebenarnya bertentangan dengan kehendak Tuhan. Namun, hidup layak hendaknya tidak hanya diukur dari materi saja, tetapi juga secara rohani. Artinya, berkat yang tercurah dalam kehidupan kita mestilah juga membuat kita makin mengasihi dan memuliakan Dia dan memampukan kita menjadi berkat bagi sesama. Itulah kehidupan yang layak dan utuh. (Wasiat)

 

Doa
Ya Tuhan, ingatkanlah kami selalu untuk menyembah dan mengutamakan hanya Engkau dalam kehidupan kami. Amin.