Untuk format audio klik disini


Stay Holy

Daniel 1:1-21


Saudara, pernahkah Anda berada dalam tekanan berat dimana tidak ada seorang pun yang percaya kepada Tuhan menginginkan Anda melupakan Tuhan yang Anda sembah? Daniel pernah dalam keadaan yang demikian. Daniel dibawa oleh bangsa Babel ke negerinya. Daniel terpilih menjadi orang muda yang dianggap bisa dididik untuk membantu di pemerintahan Babel menjadi penasihat. Dalam persiapan Daniel dan orang muda lainnya mendapatkan pelatihan dan diberi makanan dari makanan raja (Daniel 1:5). Hidup mereka dibuat sedemikian nyaman dan mendorong orang muda Israel untuk lebih memilih dewa Babel dan setia pada pemerintahan Babel. Apalagi mengingat peperangan jaman dulu dianggap bukan hanya peperangan antara dua bangsa tetapi peperangan antara dewa bangsa tersebut. Jika bangsa Israel kalah dalam peperangan, maka ilah bangsa Babel lebih hebat dan kuat dibandingkan Allah bangsa Israel. Padahal kenyataannya bukan demikian. Allah Israel memang mengijinkan Israel kalah dan dibuang ke Babel karena dosa yang Israel buat. Bahkan apa yang terjadi pada Israel sudah dinubuatkan oleh nabi Yeremia (Yeremia 32:26-32).

Daniel tahu betul identitasnya sebagai penyembah Allah yang sejati dan hidup. Daniel menolak menajiskan dirinya dengan makan makanan yang disajikan sekalipun makanan tersebut lezat. Makanan yang diberikan kepada Daniel merupakan makanan dan minuman raja Babel yang biasanya sudah dipersembahkan terlebih dahulu pada para dewa (Kel. 34:15; Ul. 32:37-38; Kis. 15:29; 21:25). Tetapi sebenarnya, lebih dari sekedar masalah makanan, Daniel memutuskan tetap menjaga hidupnya kudus di hadapan Allah sekalipun ia ada di ne’gri asing.

Kekudusan merupakan hal krusial yang harus dijaga oleh setiap umat Allah dimana Allah menjadi Bapa kita. Seperti Bapa demikian kita juga anak-anak-Nya kudus. Dalam dunia yang sudah penuh dengan dosa ini, tidak mudah untuk mempertahankan kekudusan. Bahkan tak jarang konsep dunia menentang konsep kekudusan Allah sampai kita harus kehilangan komunitas, teman, jabatan, kesuksesan yang bisa kita raih. Sesungguhnya nilai dari kekudusan melebihi segala sesuatu di dunia ini karena nilainya kekal dan mengembalikan manusia pada awal Allah menciptakan manusia yaitu segambar dan serupa dengan Allah. Mari kita hidup kudus seperti Bapa kita kudus. (Lisa)


 DOA :
Tuhan, tolong kami menjaga hidup kami kudus seperti Engkau kudus. Amin.