Untuk format audio klik disini


KELUARGA HARMONIS

Keluaran 18 :1-12


Harmonis berasal dari kata harmoni yang berarti terikat secara serasi/sesuai. Harmoni juga dapat dipahami sebagai keselarasan atau keserasian. Dalam kehidupan sehari-hari harmonis dapat diartikan sebagai keselarasan hidup, serasi, disiplin, tolong menolong, saling memaafkan dan saling menghargai. Keluarga harmonis adalah dambaan setiap keluarga, karena keluarga harmonis merupakan keluarga yang rukun, damai dan penuh cinta kasih. Dalam Kolose 3 :18-25 Tuhan sudah mengajarkan tentang hubungan antara anggota keluarga, agar terwujud keharmonisan dalam keluarga. Bagaimana seharusnya seorang istri, suami, anak-anak dan hamba-hamba dalam keluarga.

Betapa harmonisnya Musa dengan Yitro mertuanya beserta istri dan anak Musa, saat Yitro datang bersama istri serta anak anak Musa, lalu keluarlah Musa menyongsong mertuanya itu, sujudlah ia kepadanya dan menciumnya; mereka menanyakan keselamatan masing-masing, lalu masuk ke dalam kemah (Keluaran 18;7). Keharmonisan hubungan Musa dan mertua serta anak istrinya terwujud karena kebaikan dan kasih Tuhan. Bahkan keharmonisan itu menjadi berkat bagi banyak orang. Yitro, mertua Musa, mempersembahkan korban bakaran dan beberapa korban sembelihan bagi Allah; lalu Harun dan semua tua-tua Israel datang untuk makan bersama-sama dengan mertua Musa di hadapan Allah (Keluaran 18:12).

Keharmonisan keluarga, bahkan keluarga anak Tuhan tidak terwujud dengan begitu saja. Harus ada upaya-upaya yang seturut dengan kehendak Tuhan. Menghadirkan Tuhan setiap saat dalam keluarga. Menjadikan Kristus sebagai pusat dan kepala keluarga. Tidak mudah untuk mewujudkan keharmonisan dalam keluarga, namun tidak ada yang tidak mungkin bila keluarga berserah kepada Tuhan, karena keharmonisan keluarga dapat terwujud karena kebaikan dan kasih Tuhan. (PP)


DOA: Ya Tuhan, kami mohon kiranya Tuhan hadir setiap saat dalam keluarga kami, menjadi kepala keluarga kami, Amin.