Untuk format audio klik disini

 

Ulangan 28:58- 29:1

DAMAI SEJAHTERA KARENA

MELAKUKAN KEHENDAKNYA

 

Dalam Ulangan 28, ada tertulis tentang hal Berkat dan Kutuk. Jika kita pelajari dengan seksama, berkat atau kutuk yang dijelaskan panjang lebar tersebut  adalah upah atau konsekuensi dari mengikut dan menjalankan kehendak Tuhan. Tuhan menyediakan kehidupan yang membawa damai sejahtera bagi mereka yang menjalankan kehendak-NYA dan sebaliknya, kehidupan yang penuh kesengsaraan bagi yang tidak menjalankannya.

Kita sebagai orang Asia pada umumnya mengukur hidup yang diberkati Tuhan dari banyaknya berkat jasmani yang didapat/dinikmati. Harta benda/kepunyaan dipakai juga sebagai ukuran kesuksesan dalam hidup. Namun kita jadi bingung, saat terjadi kondisi paradoks : orang hidup bekelimpahan jasmani, tapi hatinya tidak tentram dan selalu gelisah. Sementara itu, ada yang hidupnya serba kekurangan, namun tetap bisa bersyukur, berserah dan bersukacita melayani-NYA. Melalui firman Tuhan dalam kitab Ulangan ini, pemahaman kita perlu dikoreksi. Setidaknya ada dua pembelajaran disana :

1. berkat itu upah dari menjalankan kehendak-NYA, dan

 2. berkat itu berbentuk rasa damai sejahtera dan suka cita dalam segala hal.

Dengan demikian, harta benda/kepunyaan duniawi bukan lagi menjadi ukuran berkat, karena itu semua hanyalah sarana untuk bisa menjalankan kehendak-NYA tersebut. Jika dahulu kepada orang Israel dikaruniakan Musa (Kis. 7) untuk membebaskan mereka dari tanah perbudakan, kepada kita yang hidup saat ini juga telah dikaruniakan Yesus Kristus sang pembebas dari perbudakan dosa. Ia telah mengirimkan Roh Kudus untuk menyertai kita, menjalani hidup sebagai pelaku kehendak-NYA. Mari saudara-saudara, kita fokus menjalankan kehendak-NYA agar dapat menikmati damai sejahtera-NYA. Itulah berkat yang sesungguhnya. (GEP)



DOA:
Bapa Yang Maha Baik, mampukanlah kami untuk terus melakukan kehendak-MU,
agar kami layak beroleh berkat dalam bentuk damai sejahtera yang sejati. Amin.