GEMBIRA KARENA TUHAN

Habakuk 3:17-19


Bergembira ketika mendapatkan yang kita inginkan itu biasa. Namun, dapatkah kita bergembira ketika tidak mendapatkan apa yang kita inginkan? Pertanyaaan ini dijawab oleh nabi Habakuk.

Dalam hidupnya, Habakuk mengalami keadaan yang sulit. Ia hidup di tengah masyarakat yang bobrok; ketidakadilan dan kejahatan merajalela; banyak penindasan dan tindak kekerasan terjadi. Habakuk merasa prihatin dengan keadaan itu. Ia kemudian menyampaikan keprihatinannya kepada Tuhan. Ia rindu setiap orang bertobat dan hidup pada jalan Tuhan. Habakuk menegaskan imannya bahwa meskipun ia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, ia tetap bergembira di dalam Allah. Kata Habakuk, “ALLAH Tuhanku itu kekuatanku” (Hab. 3:19). Bagi Habakuk, Tuhan adalah sumber kegembiraan dalam hidupnya. Bila Tuhan ada bersamanya, ia memiliki energi untuk hidup, bergerak, dan bergembira walaupun ia mengalami tantangan.

Ketika keadaan hidup tidak seperti yang kita inginkan bisa saja kita menjadi kehilangan gairah untuk menjalani hidup. Namun, kita dapat belajar dari Habakuk untuk tetap memiliki energi dalam hidup karena Tuhanlah yang menjadi sumber kegembiraan kita. Ya, ketika kita tidak mendapatkan yang kita inginkan, kita mampu tetap bergembira karena yang kita butuhkan selalu ada, yaitu kekuatan dari Tuhan dalam menghadapi setiap tantangan hidup. (Wasiat)



Doa

Bapa, kami mau menjadikan-Mu kekuatan dalam hidup kami, sehingga dengan demikian kegembiraan  akan tetap ada, dalam perjalanan iman kami. Amin.