Untuk format audio klik di sini


Jangan Menghakimi

Ayub 19:1-22


21 Juni dalam sejarah tercatat sebagai tanggal wafatnya presiden pertama Indonesia, Bapak Soekarno, dan hari lahirnya presiden Indonesia ke 7, Bapak Joko Widodo biasa disingkat Jokowi. Saya mengalami pemerintahan 7 presiden Indonesia, dan dari semua presiden, saya menyaksikan sendiri, presiden Jokowi paling sering di jelek-jelekan dan difitnah secara terbuka terutama di Media Sosial.

Hinaan dan fitnah dari orang yang memusuhi kita, ataupun dari lawan politik, adalah hal yang biasa terjadi. Namun bagaimana bila hinaan datangnya dari sahabat kita? Sangatlah menyakitkan. Hal yang menyakitkan itu terjadi pada Ayub, sehingga, walau dalam kondisi yang lemah ia menegur sahabatnya itu:"Berapa lama lagi kamu menyakitkan hatiku, dan meremukkan aku dengan perkataan?”(Ayub 19:2).

Semua orang menjauhi Ayub, termasuk orang-orang yang ikut menikmati kemewahan ketika Ayub masih kaya. Bahkan istrinya mengeluarkan kata-kata yang pedas, dan anak-anaknya, kerabat, pelayan serta budaknya pun mengabaikannya (Ayub 19:13-19). Banyak orang yang suka menggunakan dalil-dalil agama untuk menghakimi orang lain, dan menuduh serta merendahkan orang lain tersebut sebagai pendosa yang layak menerima hukuman Tuhan.

Bagaimana dengan kita? apakah sebagaimana sahabat-sahabat Ayub kita suka menghakimi orang? Masihkah kita menganggap semua kejadian buruk yang terjadi pada orang lain adalah akibat dosa dosa mereka? Atau sebagai orang percaya, masihkah kita berpikir bahwa hal-hal buruk yang terjadi pada seseorang karena “dosa-dosa orangtua mereka”.

Apapun kondisi orang yang kita jumpai, janganlah pernah merendahkan mereka apalagi menghakiminya, karena kepada setiap orang ada rencana Tuhan yang indah, sebagaimana tertulis pada Yohanes 9:3 "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia”. Tuhan memberkati. (SHT)


 Doa :
Tuhan tolonglah kami agar tidak suka menghakimi orang lain, namun selalu menghibur dan menguatkan mereka atas pergumulan dan penderitaan yang mereka alami. Amin.