Untuk format audio klik di sini
LULUS
Ketika seseorang
menerima kelulusan, entah dari sekolah atau lembaga yang lain, maka mereka akan
merasa gembira dan merayakan hal tersebut. Kelulusan menjadi tanda bahwa
seseorang berhasil melewati ujian yang diberikan. Penulis Surat Korintus
mengingatkan jemaat di Korintus agar mereka menguji diri mereka sendiri. Mereka
diminta untuk menyelidiki diri sendiri, apakah mereka tetap tegak di dalam
iman. Perintah ini tentu saja mengundang pertanyaan: Mengapa jemaat di Korintus
diminta untuk menguji diri?
Sebagai orang yang sudah
menerima keselamatan di dalam Yesus, mereka harus menunjukkan hal itu melalui
seluruh kehidupan sehari-hari. Mereka harus hidup kudus dan bukan berkanjang
dalam dosa. Melakukan apa yang benar dan bukan yang jahat. Di tengah masyarakat
dengan gaya hidup duniawi dan mengedepankan hawa nafsu, jemaat di Korintus
dipanggil untuk memberi teladan hidup benar. Ini ujian bagi mereka.
Hal yang sama juga
berlaku bagi kita sampai saat ini. Lingkungan hidup di mana kita berada belum
tentu baik dan sesuai kehendak Tuhan. Namun, bukan berarti kita dapat
meninggalkan lingkungan itu begitu saja. Sebab, di situlah seluruh ujian kita.
Kita dipanggil untuk menjadi dan memberi teladan bagaimana seharusnya orang
yang sudah diselamatkan. Hidup baik dan benar bukan agar diselamatkan,
sebaliknya karena sudah diselamatkan. Luluskah kita? (Wasiat)
DOA:
Tuhan, terima kasih untuk ujian yang boleh kami alami untuk menjadikan keselamatan dari-Mu berarti. Amin.