Untuk format audio klik disini
OTORITAS
TUHAN DALAM PENYEMBUHAN
Markus
8 :22-26
Kebanyakan
orang Kristen yang sedang bergumul dengan penyakit yang dideritanya selalu
berharap kepada Tuhan agar penyakitnya segera disembuhkan. Karena mereka tahu
bahwa Tuhan sanggup melakukannya. Ayat bacaan kita hari ini mengisahkan tentang
seorang buta di Betsaida yang dibawa beberapa orang kepada Yesus supaya Dia
menjamah dan menyembuhkannya. Namun apa yang terjadi? Ketika Yesus meludahi
mata orang buta tersebut dan meletakkan tanganNya serta bertanya:"
Sudahkah kau lihat sesuatu."? Ternyata orang buta itu tidak langsung
sembuh. Kemudian Yesus meletakkan kembali tanganNya pada mata orang buta itu,
barulah orang itu sembuh (ayat 25).
Mengapa
orang buta itu tidak langsung sembuh, sedangkan Tuhan sanggup melakukannya
seperti yang biasa Dia lakukan? Didalam Markus 7:31-37, ketika Yesus
menyembuhkan orang tuli dan gagap dengan satu rangkaian tindakan yaitu
menengadah kelangit dan menarik napas serta berkata kepada orang tuli dan gagap
itu EFATA, maka sembuhlah dia (ayat 34,35).
Apakah
kuasa Tuhan pada waktu menyembuhkan orang buta tidak sama dengan ketika Dia
menyembuhkan orang tuli dan gagap tersebut? Tentunya tidak! Hanya cara Tuhan
menyembuhkan seseorang tidak selalu sama. Adakalanya Tuhan langsung
menyembuhkan, tapi dilain waktu melalui proses atau bahkan Dia tidak
menghendaki seseorang sembuh walaupun telah lama didoakan. Semua ada dalam
otoritas dan rencanaNya dan bukan berarti Tuhan pilih kasih.
Kadang
Tuhan mengijinkan suatu penundaan karena Dia sedang menguji sejauh mana kita
tetap percaya, berharap kepadaNya dan tidak mudah menyerah.
Apapun pergumulan kita saat ini, percayalah bahwa Bapa kita tahu yang terbaik
buat kita anak- anakNya. Karena itu tetap andalkan Tuhan didalam setiap segi
kehidupan kita.(SE)
DOA :
Ya Tuhan, berikanlah kepada kami anak-anakMu hikmat untuk memahami keputusanMu. Amin