Untuk format audio klik di sini


Geregetan

Galatia 4:8-20


"Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu, aku telah menjadi musuhmu?" (Gal 4:16) - demikianlah tulis Rasul Paulus pada surat kepada jemaat yang dibangunnya di Galatia. Dalam Alkitab BIMK diterjemahkan "Apakah kalian sekarang menganggap saya sebagai musuh karena saya menyatakan yang benar kepadamu?" Rupa-rupanya mengatakan dan menyatakan sesuatu yang benar bukan hanya tidak mudah tetapi juga mengandung resiko dianggap sebagai musuh. Hal ini bahkan tetap berlaku bagi seorang pioner pembangun jemaat semacam Rasul Paulus yang membaktikan dirinya bagi pekabaran injil di Galatia. Rasul Paulus yang semula diterima begitu baik dan penuh bahagia namun penerimaan itu berubah 180 derajat tatkala Paulus menyampaikan kebenaran pengajaran. Pengajaran yang benar dan berbeda dengan pengajaran pihak lain yang lebih nyaman di telinga. Bahkan sampai-sampai nada surat Rasul Paulus "geregetan" dan sudah tidak tahu harus berbuat apa lagi terhadap para jemaat yang dikasihinya itu (Gal 4:20 BIMK).

Menyatakan kebenaran dan menyampaikan apa yang benar memang selalu sulit dan berujung konsekuensi. Seringkali kita lebih suka menangkap apa yang telinga kita ingin dengar, bukan apa yang telinga kita harus tahu. Sesuatu yang pahit bagaikan obat tentunya tidak suka kita menelannya namun dalam kondisi sakit tentu kita tahu harus menelan obat tersebut supaya sembuh. Kebenaran meski sakit di dengar namun menjadi vitamin jiwa yang membawa perbaikan.

Tugas kita, sama seperti Rasul Paulus, untuk terus menyampaikan kebenaran. Teruslah di setiap waktu untuk giat melakukan hal-hal yang baik tatkala dilihat orang maupun tidak (Gal 4:18). Di saat yang sama marilah belajar memiliki telinga yang mau mendengarkan suara kebenaran injil meskipun awalnya tidak nyaman dan mengusik hati. (SR)


Doa:
Ya Bapa yang baik - kiranya Engkau berkenan memberi kami kesanggupan untuk berani menyatakan

kebenaran dan mendengarkan kebenaran untuk kemuliaan-MU semata, Amin.