Menunggu dan Mengharapkan TUHAN

Mikha 7:1-7


Pernahkah saudara sekalian menunggu dalam keadaan atau kegiatan tertentu? Tentu kita semua pernah menunggu sesuatu. Menunggu memiliki arti tinggal beberapa saat di suatu tempat dan mengharap sesuatu akan terjadi (datang). Respons kita pun pasti beragam bila yang ditunggu atau diharap tidak terjadi atau tidak kunjung tiba, dsb. Ternyata, menunggu juga merupakan suatu sikap yang berkaitan dengan iman. 

Bacaan kita hari ini mengatakan ‘Tetapi aku menunggu-nunggu TUHAN.’ Mengapa TUHAN ditunggu-tunggu? Karena TUHAN-lah yang dapat menyelamatkan situasi dan kondisi yang dihadapi Nabi Mikha, yaitu kekerasan, ketidakjujuran, dan kebejatan. Situasi dan kondisi tersebut tidak hanya terjadi dalam kehidupan masyarakat, namun juga terjadi di dalam keluarga. Kalau kita memperhatikan situasi masyarakat maupun keluarga pada masa kini, apakah situasi tersebut masih sama seperti yang dialami Nabi Mikha? Ya ada yang masih sama, misalnya kekerasan dalam rumah tangga, dll. 

Yang bisa kita lakukan sebagai pengikut Kristus adalah tetap setia menunjukkan kepedulian dan melakukan kebaikan sambil tetap menunggu karya Allah yang menyelamatkan atau memulihkan situasi yang ada. (HS)


Doa

Ya TUHAN, ajarlah kami untuk tetap setia berharap kepada-Mu sambil menunjukkan kepedulian dan kebaikan-Mu kepada sesama. Amin.