Untuk format audio klik di sini


Meninggalkan Niat untuk Menjadi Kaya?

Amsal 23:1-11


Beberapa waktu belakangan ini, baik media cetak maupun media elektronik ramai membicarakan tentang investasi bodong. Banyak orang yang tertipu akibat investasi bodong tersebut. Mengapa orang-orang berbondong-bondong menginvestasikan dana ke investasi seperti itu? Karena manusia tergiur serta ingin segera mendapatkan hasil yang banyak lalu menjadi kaya. Bila sudah tertipu oleh rayuan dengan akan mendapatkan banyak bonus, maka yang muncul nantinya adalah stress, frustasi, putus asa, protes dan sebagainya. Selain itu juga, berita-berita tentang korupsi atau menerima gratifikasi/suap juga menandakan bahwa adanya keinginan untuk memperkaya diri atau kelompok atau golongan tertentu. Dari hal-hal tersebut, niat untuk ingin segera menjadi kaya namun menggunakan berbagai cara yang dapat merugikan orang banyak dan tidak berkenan di hadapan Allah. Itulah sebabnya Penulis Amsal mengingatkan bahwa manusia perlu berhati-hati, bijak dalam kehidupan ini. Penulis Amsal juga mengingatkan bahwa itu semua akan lenyap. Kekayaan itu bersifat sementara, sedangkan hikmat itu sangat berharga dalam kehidupan ini. Kita mengimani bahwa Tuhan memelihara kehidupan. Tuhan melihat hati kita. Ketika kita tetap mengejar kekayaan, maka Tuhan melihat hati dan motivasi kita. Bila niat kita mengejar dan mendapat kekayaan dengan cara yang tidak sesuai dengan kebenaran Allah dan ingin dihormati banyak orang, maka sebaiknya kita meninggalkan niat itu.(HDS)



DOA: Ya Tuhan, ajarlah kami untuk selalu mengucap syukur atas apa yang Engkau anugerahkan bagi kami. Amin.