Merayakan Kasih Allah
Imamat 23:26-41
Sudah dua tahun ini
saya tidak mudik, karena pandemi. Terbayang ketika kami berkumpul, riuh obrolan kami, tentang keluarga kami
masing-masing dengan segala permasalahan, sukacita dan pergumulan silih
berganti. Kami saling mengingatkan akan kehadiran dan kasih setia Allah yang
telah membawa kami melewati berbagai kesulitan hidup tersebut hingga saat ini.
Dan ketika kali ini saya mengingatnya, hati saya hangat diliputi rasa syukur.
Dalam Imamat 23, Allah
memerintahkan umat-Nya berkumpul setiap tahun untuk merayakan hari raya Pondok
Daun, yaitu suatu peringatan dan pengucapan syukur terhadap perbuatan Tuhan
yang ajaib dalam kehidupan umat Israel, yaknipemeliharaan Allah selama masa
pengembaraan bangsa Israel di padang gurun setelah mereka keluar dari tanah
Mesir. Untuk acara ini, bangsa Israel pergi ke Yerusalem. Selain Allah
memerintahkan umat-Nya untuk mengadakan pertemuan kudus dan tidak melakukan
pekerjaan berat selama perayaan yang berlangsung tujuh hari (Imamat 23:35),
bangsa Israel juga mempersembahkan korban api-apian, sebagai ungkapan syukur.
Terbayang keriuhan orang saling saling sapa, setelah setahun tak berjumpa,
perjamuan makan untuk semua orang, api unggun di bawah langit berbintang, semua
bersukacita.
Pertemuan tersebut
meneguhkan kembali keyakinan bangsa Israel akan identitas mereka sebagai umat
pilihan Allah, sekaligus mengingat kebaikan-Nya yang telah mereka terima, dalam
kesulitan hidup mereka masing-masing ataupun dalam keriaan. Demikian pula kita, ketika berkumpul bersama dengan orang-orang yang kita kasihi, saling
menguatkan, mengingatkan dan mensyukuri pemeliharaan serta kehadiran Allah
dalam hidup kita, kita dapat mengukuhkan kembali iman kita kepada Tuhan yang
memberikan berkat-berkat dalam hidup kita.
Mari, dengan penuh syukur kita rayakan pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita. (PBA)
DOA
Bapa, kami bersyukur
atas kasih setia Mu. Kami bersyukur untuk keluarga yang saling menguatkan di
dalam setiap persoalan kami. Amin.