Kesabaran dalam Penderitaan

Ayub 39 : 26 - 40 : 5


Mengaitkan antara kesalehan dan berkat, kejahatan dan kesengsaraan itulah yang ada dalam pandangan banyak orang. Orang saleh seharusnya hidup dalam kelimpahan berkat, orang jahat sudah selayaknya hidup dalam kesengsaraan. Beratnya penderitaan yang dialami Ayub, membuatnya mengungkapkan isi hatinya sebagai protes kepada Allah. Ayub yang selalu berusaha menjalani hidup benar, ternyata harus mengalami penderitaan yang begitu berat. Hartanya habis, anaknya semua meninggal dunia, bahkan tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki ditimpa penyakit kulit yang sangat menyiksanya. 

Orang-orang dekatnya yang seharusnya menguatkan dia, malah menambah penderitaannya. Sahabat-sahabatnya seolah menuduh Ayub telah berdosa kepada Allah. Istrinya yang seharusnya menghiburnya malah menyalahkan Ayub, mengapa ia tetap tunduk kepada Allah. 

Apa yang dialami Ayub mungkin juga terjadi dalam hidup kita. Kita melakukan hal yang benar, tetapi masuk dalam pengalaman yang menyakitkan. Beberapa waktu yang lalu saya menyaksikan di Youtube, pelayanan seorang pastor di penjara. Beberapa narapidana merasa bahwa tidak seharusnya mereka berada di penjara. Mereka telah melakukan yang benar, tapi ternyata dinyatakan bersalah dan harus menjalani hukuman. 

Ayat-ayat alkitab yang kita baca hari ini merupakan jawaban Tuhan bagi Ayub. Allah penguasa kita adalah Allah yang maha bijak. Terkadang apa yang Ia lakukan tidak dapat kita pahami. Tetapi satu hal yang harus kita pegang, bahwa Ia adalah kasih. Apapun yang Ia perbuat untuk kita semua karena kasih. Kasih selalu melakukan untuk kebaikan. Tetaplah tunduk di hadapan Allah, sekalipun kita berada dalam penderitaan sampai pada akhirnya Allah juga menyatakan kepada kita, seperti pernyataanNya kepada Ayub "Hiasilah dirimu dengan kemegahan dan keluhuran, kenakan keagungan dan semarak " Ayub 40 : 5. (EW)



Doa

Kuatkan kami ya Allah, saat harus berjalan dalam lembah kelam, sampai kami dapat melihat terang Tuhan terbit atas hidup kami. Amin.