Menjadi Saksi Kristus

Yesaya 43 : 8 – 15

 

Menjadi orang Kristen itu keuntungan buat saya, karena saya adalah umat pilihan Tuhan yang diselamatkan oleh anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita Yesus Kristus, yang mati di kayu salib. Dalam bacaan hari ini ditegaskan bahwa kita ini dipilih langsung oleh Tuhan untuk menjadi saksi-Nya buat orang banyak.

Bersaksi itu tidak sama seperti reporter. Reporter memiliki tugas menyampaikan informasi tentang orang lain, sedangkan tugas saksi adalah memberi kesaksian tentang apa yang dialami, dilihat dan dirasakan secara pribadi. Menjadi saksi bukan dengan perkataan semata tapi harus tampak melalui kehidupan kita secara nyata. Jadi, orang lain dapat melihat kehidupan Kristen itu nyata dalam kehidupan kita setiap hari. Ucapan dan perbuatan kita selaras, tidak ada perbedaan, dan kesemuanya itu mencerminkan bahwa ada Kristus di dalam kita. Ini tentu bukan hal mudah. Mulailah dari diri sendiri, tidak perlu muluk-muluk, dari hal kecil, misalnya dengan aktif terlibat dalam kegiatan gerejawi, membantu orang orang yang susah di sekitar kita, berlaku jujur di tempat kerja, mengucapkan kata kata yang baik, dan sebagainya. Itu semua menjadi bentuk kesaksian kita. Jika ke-Kristenan kita biasa-biasa saja dan tidak jauh berbeda dengan orang dunia, maka kita pun akan mengalami kesulitan bersaksi, karena menjadi saksi berarti iman dan juga nilai-nilai kebenaran Kristus tidak disembunyikan, tetapi justru dinyatakan melalui sikap, perkataan dan perbuatan. 


Tentu ada banyak cara untuk bersaksi. Dalam semuanya itu, Tuhanlah yang memampukan kita menjadi saksi-Nya. Percayalah, Ia akan menolong kita mempersaksikan kehadiran-Nya dalam hal-hal kecil dan besar yang terjadi dalam hidup kita. (AD)

 

DOA :
Tuhan Yesus, ini aku, pakailah aku, tuntunlah aku menjadi Saksi-Mu, Amin.