Untuk format audio klik disini
MENJADI SALURAN DAMAI
Roma 8:1-11
Penggalan lirik dari lagu NKB 204 “Di Dunia yang Penuh Cemar” berbunyi
demikian :
Hidupmu kitab terbuka, dibaca sesamamu.
Apakah tiap pembacanya melihat Kristus dalammu ?
Jika lagu tersebut adalah pertanyaan yang harus kita jawab, apakah jawab
kita? Bacaan Roma pada hari ini mengingatkan kembali, salah satu point penting
untuk kita renungkan. Yakni, kita telah diselamatkan dari dosa dan pengukuman
(ay1-2). Allah yang penuh kasih mengutus anak-Nya untuk menebus dan
memerdekakan kita. Sebagai anak-anak yang telah ditebus dari dosa, kita
dipanggil untuk hidup dalam Allah, dan Allah di dalam kita. Ciri orang-orang
yang hidup dalam Roh sangat jelas dituliskan, yakni mereka yang hidup
mengupayakan damai sejahtera (ay 6). Sedangkan orang-orang yang hidup dalam
daging adalah mereka yang tidak takluk pada hukum Allah.
Maka jelas sekali, salah satu cara menyatakan Kristus dalam hidup kita
adalah dengan mengupayakan damai sejahtera. Damai yang tidak hanya terucap
dalam kalimat “SALAM DAMAI”, atau “DAMAI TUHAN BESERTAMU”. Tetapi juga
terwujud dalam aksi kita hari demi hari. DAMAI yang kita hadirkan di tengah
kehidupan pernikahan. DAMAI yang kita nyatakan kepada seluruh saudara dan
kerabat. Bahkan DAMAI yang kita rasakan dalam perjalanan hidup bersama-Nya.
Hidup kita saat ini mungkin penuh dengan dinamika dan gelombang bahkan badai.
Tetapi kesadaran bahwa Allah hidup dalam hati kita membuat kita tetap kuat dan
penuh damai sejahtera.
Menjadi saluran Damai berarti sedia memenuhi hati kita dengan Damai yang
berasal dari relasi dengan Roh, dan bersedia menyalurkan Damai tersebut kepada
orang-orang yang ada di sekita kita. Damai yang nampak dalam kasih kepada
pasangan kita. Damai yang dirasakan anak-anak dari para orang tua. Damai yang
terwujud dalam relasi kita dengan sesama. (CO)
DOA :
Tuhan, tolonglah kami untuk menjadi saluran damai, sehingga tiap orang melihat Kristus dalam hidup kami, Amin.