Untuk format audio klik disini


Kematian Yang Mendekatkan

Yehezkiel 45:1-8, Kis 9:32-35

 


Mencermati penglihatan Nabi Yehezkiel tentang persembahan khusus (Yehezkiel 45:1-8), kita dapat belajar bahwa Allah menghendaki kita untuk mengutamakan-NYA dalam berbagai aspek kehidupan. Mempersembahkan sebagain besar lahan kehidupan untuk digunakan sebagai tempat ibadah beserta tempat tinggal para imam bersama pelayanan ibadah, adalah simbol pengutamaan memuliakan Tuhan dalam hidup, yang akan menjadi dasar bagi tata kehidupan sosial seperti yang dikehendaki-NYA : jujur, harmonis dan berkeadilan. Satu hal yang menarik, ada bagian maha kudus di tengah-tengah lahan yang dikuduskan, dikelilingi kediaman para imam dan suku Lewi. Bagian ini menunjukkan otoritas kekudusan Allah yang diisolasi dari keberadaan orang berdosa. Ini mengesankan bahwa orang-orang berdosa tidak layak untuk mendekati/berada di tempat maha kudus tersebut. Ada jarak yang jauh diantara orang-orang berdosa dengan Allah Sang Maha Kudus. Namun, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus yang kita peringati bulan lalu, mengingatkan kita bahwa jarak itu telah didekatkan atau bahkan ditiadakan.

 

Setiap orang berdosa yang telah bertobat dan mengikut Kristus, dapat menikmati perjumpaan dengan Allah dengan perantaraan Yesus Kristus. Inilah yang dialami oleh Eneas, umat beriman lokal yang menderita kelumpuhan bertahun-tahun. Ia disembuhkan dari kelumpuhannya oleh Allah melalui Petrus, di dalam nama Yesus Kristus. (Kis 9:32-35) Sekali lagi, kematian Yesus tidak sia-sia, malah memberi harapan bagi semua orang berdosa, untuk bertobat meninggalkan hidup lama dan menjalani kehidupan baru di jalan Kristus (“…bangunlah dan bereskan tempat tidurmu!”), agar kelak dapat bersama dengan Allah Sang Maha Kudus pada hari kebangkitan nanti. (GEP)



 

Doa:
Bapa, kami bersyukur boleh mengenal Kristus dan bertobat. Mampukanlah kami untuk menghidupi pertobatan kami dan tetap layak menikmati anugerah keselamatan dari Allah. Amin.