Untuk format audio klik di sini


Kekuasaan yang Kekal?

Daniel 7:13-14


Majapahit, sebuah kerajaan yang dikenal kuat dan besar di nusantara, pada akhirnya bernasib bubar. Demikianlah juga banyak pemerintahan lainnya di dunia yang kini kejayaannya hanya tinggal sejarah dalam cerita penundukan hingga bahkan pemusnahan. Dari sejarah, kita bisa melihat bahwa kejayaan pemerintahan-pemerintahan yang ada bisa timbul dan tenggelam hingga sampai ada yang benar-benar berakhir. Semua terjadi atas nama kekuasaan, yang selalu jadi buruan ditiap peradaban manusia. Lain halnya dengan kerajaan atau pemerintahan dunia, pemerintahan Allah bukanlah pemerintahan yang terobsesi akan penaklukan dan kekuatan!

 

Pemerintahannya dipegang oleh “seorang seperti anak manusia”, yang diberi kekuasaan untuk menjadi raja, memimpin pemerintahan yang kekal dan tidak akan musnah (ay.14). Kepemimpinannya berbeda dari kerajaan dunia. Bukannya mengusahakan penaklukan, kerajaan ini justru menunjukkan sebuah pengorbanan Sang Pemimpin demi keselamatan rakyatNya. Yang berusaha ditegakkan bukanlah kejayaan atau eksistensi politis, melainkan sebuah nilai cinta kasih yang penuh pengharapan akan kehidupan. Sebuah nilai yang menghidupkan dan memanggil semua orang di segala tempat dan abad untuk menghidupinya demi dunia yang lebih baik. Hal itu membuat pemerintahan ini tak lekang oleh waktu dan melampaui batas-batas dunia! Kuasanya tidak termakan jaman dan keadaan. Momen ini adalah momen bagi kita untuk mengingat pemerintahan Allah itu. Di balik segala permasalahan dunia yang terjadi, ada Allah -yang dengan cinta kasihNya- terus ambil bagian dan berdaulat hingga kekekalan. Maka marilah kita bersyukur atas Allah yang tidak pernah meninggalkan kita dan dunia, dan mengarahkan iman kita untuk hidup sepenuhnya dalam kedaulatan Allah itu. (KTM)



 

Doa:
Kami meyakini dan mensyukuri bahwa Engkau terus berdaulat atas dunia, ya Tuhan. Kini kami mau hidup sepenuhnya dalam kedaulatanMu. Amin