Pencobaan Dan Tanggung Jawab

1 Korintus 10:1-13

 

Seorang karyawan kedapatan mencuri uang perusahaan. Pimpinan perusahaan pun membawa perkara itu ke ranah hukum. Akhirnya, karyawan tersebut dipenjara. Saat dikunjungi oleh keluarganya, ia berkata, “Doakan saya agar bisa melewati pencobaan ini.”

 

Pencobaan sering kali diartikan sebagai sesuatu yang datang dari luar; tidak terkait dengan tindakan manusia; manusia sepenuhnya lepas tangan. Bahkan, tak jarang, pencobaan dipahami sebagai sesuatu yang datang dari Allah. Dalam peristiwa kejatuhan Israel, mereka tidak bisa sepenuhnya lepas tangan. Memang betul, mereka mengalami keadaan yang berat ketika dalam perjalanan di padang gurun. Namun, Allah memberikan kepada mereka perlindungan dan pemeliharaan yang ajaib. Ada pilihan bagi mereka untuk tetap taat dan percaya kepada Allah atau sebaliknya. Sayangnya, mereka memilih sebaliknya. Sebagian umat Israel memilih untuk memberontak, bahkan meninggalkan Allah. Karena itu, Israel bertanggung jawab atas pilihannya. Ia tak bisa melepaskan diri dari konsekuensi atas pilihannya yang keliru.

 

Kita pun bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang kita ambil. Kita tidak bisa mempersalahkan keadaan, apalagi Tuhan untuk setiap keputusan yang kita ambil dalam kehendak bebas kita. Allah telah berjanji bahwa sesulit apa pun keadaan tidak akan melampaui kekuatan kita dan Ia tidak akan membiarkan kita menghadapinya sendirian. Percayakah kita? (WASIAT)

 

DOA

Tuhan, kiranya pencobaan-pencobaan yang kami alami membuat kami terlatih untuk percaya dan memahami kehendak-Mu. Amin.