Tujuan Allah dan Tujuan kita

Yesaya 42 : 5 -9


Seorang anak balita ingin bermain sepeda dengan teman-temannya, tapi ibunya melarang, karena anak itu agak demam. Anak itupun menangis, dia tidak memahami mengapa ibunya melarang. Dia merasa tidak ada masalah dalam dirinya untuk bisa bermain. Sikap anak tersebut juga kita lakukan kepada Allah.

Kita menangis bahkan marah kepada Allah bila apa yang kita inginkan dan doakan tidak dijawab oleh-Nya. Yesaya 42 : 5 yang menjadi pusat renungan hari ini mengingatkan kita bahwa semua yang ada pada kita, bumi tempat kita berpijak, nafas dan nyawa kita diberikan oleh Allah. Kita adalah buatan tangan Allah. Pernahkah kita berpikir mengapa Allah menciptakan kita, menempatkan kita di tempat kita ada saat ini? 

Allah pastilah mempunyai tujuan menciptakan kita. Masalahnya adalah, kita lupa dengan keberadaan kita. Kita tidak pernah bertanya kepada Allah, apa yang Allah minta dan inginkan dari hidup kita tetapi kita minta kepada Allah untuk memenuhi semua keinginan kita. Dengan merenungkan nats bacaan hari ini, hendaklah kita membiarkan Allah menggunakan hidup kita untuk tujuan-Nya, bukan kita menggunakan Allah untuk mencapai tujuan kita.(EW)


Doa Jadilah Tuhan kehendak-Mu atas kami, karena Engkaulah penguasa hidup kami, Amin.