Tulus atau Akal Bulus?

Yohanes 12:1-11


Sebulan lalu bangsa Indonesia melaksanakan pesta demokrasi, baik pemilihan presiden maupun legislatif, dengan harapan, siapapun yang dipercaya mayoritas rakyat Indonesia akan menjalankan semua janji kampanyenya dengan sungguh-sungguh. Janji-janji manis sudah diumbar di masa kampanye, namun apakah semua itu adalah janji yang tulus untuk memajukan Indonesia, atau hanya akal bulus untuk berkuasa? Jawabnya hanya mereka dan Tuhan yang tahu. 

Perkataan Yudas Iskariot dalam nats hari ini, adalah contoh bagaimana seseorang memanipulasi perkataan agar disanjung orang lain, namun sebenarnya memiliki kepentingan terselubung. Yudas Iskariot selain kita kenal sebagai murid yang menjual Yesus Kristus, dia juga suka mencuri uang kas yang dipercayakan kepadanya. Akal bulus adalah istilah bagi orang licik dan manipulatif yang bertolak belakang dengan orang tulus. Sedangkan orang yang tulus berkata dan bekerja tanpa pamrih, dimana yang dikatakan dan dilakukannya adalah untuk kebaikan semata, tanpa mencari keuntungan. 

Sebagai umat pilihan Tuhan kita harus selalu waspada, agar tidak jatuh ke dalam bujuk rayu dunia untuk melakukan akal bulus sebagai jalan pintas menggapai kesuksesan. Kita semua harus selalu sadar, bahwa walaupun orang-orang di sekitar kita tidak tahu apa yang kita pikirkan dan rencanakan, namun Tuhan tahu segalanya! Oleh karena itu pastikan kita selalu tulus, dan percayalah bahwa kesuksesan yang diperoleh karena hidup yang tulus, akan membuat kita tenang dan bahagia, bahkan menjadi contoh yang sangat baik bagi seluruh keluarga kita. (SHT)


Doa Tuhan Yesus bimbinglah kami dalam menjalankan segala perintah dan ajaranMu, dan tetap tulus dalam setiap laku hidup kami. Amin.