19 Maret 2022
Menjadi Anggur Yang
Manis
Lukas 6:43-45
Mungkinkah pohon anggur berbuah asam padahal ditanam di lereng bukit yang subur, dan berasal dari pokok anggur pilihan? Rasanya tidak mungkin. Apalagi dengan adanya konfirmasi pada Lukas 6:43 “Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.” Mana mungkin pokok anggur pilihan menghasilkan buah anggur yang asam?
Pohon anggur itu
menurut konteks masa sekarang adalah kita, orang Kristen. Kita pergi ke gereja
dan mendengar firman Tuhan yang disampaikan di situ, kita ikut dalam
persekutuan wilayah, pendalaman Alkitab dan kegiatan-kegiatan lainnya yang
dapat menyuburkan kita. Tapi apakah kita menghasilkan buah anggur yang manis
atau buah anggur yang asam tergantung bagaimana kita memilih untuk menjalani
hidup kekristenan kita demi menjaga hati kita, sumber segala ucapan dan perbuatan.
Bila kita memilih untuk bergaul dalam kelompok pencemooh lalu kita menjadi
pencemooh dan suka bergosip, atau bergaul dengan orang yang sulit bersyukur
sehingga kita juga terpengaruh menjadi orang yang selalu mengeluh, semua itu
adalah pilihan kita yang lambat laun mempengaruhi sikap hati kita.
Bagaimana mungkin kita
membaca firman dan mengetahui firman, namun hidup tidak sesuai dengan firman?
Jika seperti itu, maka hidup kita adalah buah anggur yang asam. Jagalah
pergaulan supaya kita bisa menjadi teladan sebagai anak Tuhan. Bergaul boleh
dengan siapa saja, tetapi kita tidak boleh menjadi sama dengan dunia ini.
Karena kita berasal dari pokok anggur pilihan, dan buah anggur yang asam itu
dibuang dan pohonnya akan ditebang habis.
Maka mari memilih
menjadi anggur yang berbuah manis, dan menyenangkan Sang Pemilik Kebun Anggur
yaitu Allah itu sendiri. (MP)
DOA
Tuhan Yesus yang baik, ajarlah kami menjadi bijaksana
dalam bergaul demi menjaga hati kami, sehingga kami menghasilkan anggur yang manis dan menyenangkan
hati-Mu. Amin.