MEMANDANG KE DEPAN

1 Korintus 15:50-58


Alice, seorang remaja Kristen, punya passion dalam melayani. Berbagai aktivitas di sekolah maupun di gereja, sedapat mungkin ia ikuti. Bukan sekadar sebagai peserta, tetapi juga sebagai pelayan di dalamnya. Di tengah-tengah pelayanannya, Alice kadang bergumul terutama dalam hal membagi waktu: antara tugas di sekolah dengan aneka tanggung jawabnya sebagai pelayan. Namun, segala aktivitasnya itu berbuah manis ketika pihak sekolah menyampaikan portofolio Alice ke pihak Perguruan Tinggi Negeri. Alice diberi kesempatan untuk mendaftar ke PTN lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Jerih lelah yang tidak sia-sia, itulah juga yang diajarkan oleh Paulus kepada jemaat di Korintus. Saat itu, umat di Korintus sedang bimbang terkait dengan nasib orang yang telah meninggal. Sebagian belum mengerti tentang adanya kebangkitan orang mati. Sebagian lainnya sudah percaya akan adanya kehidupan setelah kematian. Secara panjang lebar dalam pasal 15, Paulus menjelaskan bahwa kebangkitan orang mati itu sesuatu yang riil. Karena itu, persekutuan kita dengan Tuhan tidaklah sia-sia.

Salah satu kunci agar kita dapat bertekun dalam menjalani aneka tanggung jawab kita adalah dengan memandang ke depan. Bahwa apa yang kita kerjakan, terutama yang dikerjakan dengan tekun, penuh hasrat, dan bertanggung jawab pada akhirnya akan mendatangkan kebaikan bagi kita. (Wasiat)


 

Doa
Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk bertekun mengerjakan tugas panggilan kami. Amin.