Untuk format audio klik disini

 

2 Oktober 2021

BERPERAN DALAM PENGGENAPAN JANJI ALLAH

Lukas 16:10-16



Kita semua mengenal Abraham, yang disebut sebagai Bapak Orang Beriman. Kesetiaan dan keteguhannya dalam menjalankan perintah Allah semata-mata hanya karena iman percayanya kepada Allah. Dan keturunannya diberkati menjadi bangsa-bangsa besar sesuai janji Tuhan. Dalam Kejadian 23:1-20, ada peristiwa yang menarik: Abraham membeli ladang (beserta goa di dalamnya) dari orang Het, untuk memakamkan jenazah Sarah, istrinya (dan kelak menjadi makam baginya pula). Meski sang pemilik tanah sudah memberikan dengan suka rela, namun Abraham tetap membayar tanah tersebut dengan harga pasar!

Kita belajar dari peristiwa ini, bahwa meski Tuhan telah menggenapi sebagian janji-NYA, Abraham tidak merasa berhak untuk meng-klaim sebagian dari tanah perjanjian tersebut sebagai upah dari kesetiaannya. Baginya, menjalankan perintah Allah di dunia ini, nilainya jauh lebih besar daripada berkat jasmani yang telah ia nikmati beserta keluarga dan kaumnya. Dengan demikian ia tidak lagi fokus kepada upah ragawi/duniawi, yang umumnya seringkali justru menjadi salah satu sumber dosa. Seperti halnya orang-orang Farisi yang lebih setia menjadi hamba mamon (Lukas 16:10-16).

Hal ini menjadi perenungan bersama, bagaimana menganggap hidup menjadi mitra sekerja Allah itu sebagai anugerah terbesar, dan kita bisa lebih fokus menjalani. Janji Allah itu adalah bagian dari rancangan-NYA yang indah bagi alam semesta ini. Seharusnya kita menjadi bagian dari penggenapan-NYA, bukan sekedar sebagai penerima janji-janji terebut. Allah itu setia dan adil dalam memenuhi janji-NYA, seperti yang telah dilakukan kepada Abraham. (GEP)


DOA :
Bapa, teguhkanlah hati dan kesetiaan kami mejalankan perintah-Mu, agar kami layak menjadi bagian dalam penggenapan janji-Mu. Amin.