Tak Tahu Diri
Yeremia 11 : 1 – 17
Suatu keluarga menemukan seorang ibu
tinggal di suatu tempat tidak layak huni. Ibu tersebut dibawa ke rumah keluarga
yang menemukan untuk tinggal bersama mereka dan diberi pekerjaan untuk bersih-bersih
serta pekerjaan lain di rumah tersebut dengan imbalan gaji. Setelah beberapa
lama ibu tersebut mulai melakukan hal-hal yang tidak baik, mulai mengambil
barang-barang, bahkan perhiasan dan uang. Beberapa kali ibu tersebut ditegur
dan diperingatkan dengan sabar, namun beberapa waktu kemudian melakukan hal
yang bahkan lebih buruk: merekayasa seolah rumah telah dirampok. Akhirnya akal
jahat ibu tersebut dapat diketahui dan akhirnya ia harus berurusan dengan
hukum.
Hal yang sama terjadi dengan bangsa
Israel. Tuhan sudah menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan di tanah Mesir,
namun beberapa kali bangsa Israel justru selalu bersungut-sungut dan
menyalahkan Tuhan. Bahkan setelah bisa memasuki tanah yang sudah diperjanjikan Tuhan,
tak henti hentinya bangsa Israel melakukan hal-hal yang menyakitkan hati Tuhan,
bahkan menajiskan tanah perjanjian dan menjadikannya kekejian (Yeremia 2:7).
Sakit hati Tuhan terhadap bangsa Israel yang tak tahu diri begitu lugas
dinyatakan dalam Yeremia 11: 8. Bahkan, dalam kitab Yeremia 15 :1 dinyatakan bahwa
sekalipun Musa dan Samuel berdiri dihadapan Tuhan, Tuhan tidak akan berbalik
kepada bangsa Israel.
Kita perlu introspeksi untuk lebih tahu
tentang diri kita sendiri, terlebih-lebih tahu diri di hadapan Tuhan sebagai
manusia yang penuh dengan kelemahan. Kekuatan kita hanya datang dari Tuhan.
Oleh karena itu, dengan segala yang Tuhan sudah berikan kepada kita, sudah
seharusnya kita tidak menyakiti hati Tuhan. Kesehatan, kekuatan, kekayaan,
jabatan, dll. yang Tuhan sudah berikan, itu semua harus dapat menyukakan hati
Tuhan. Jangan sampai kita dinyatakan oleh Tuhan sebagai orang yang tak tahu
diri. (PP)
DOA
Ya Tuhan tolong kami agar tidak sekali-kali menjadi orang yang tak tahu diri dihadapan-Mu. Amin.