Janganlah Tawar Hati!

1 Samuel 17:32-51


Ignatius dari Loyola berkata “Discouragement is not from God” (tawar hati bukan dari Allah). Siapa saja yang akrab dengan Firman Tuhan tahu bahwa suara Allah selalu menguatkan dan membawa penghiburan dan tidak pernah membuat orang tawar hati. Di sisi lain, kita perlu menyadari bahwa salah satu alat Iblis yang paling ampuh merusak ialah “tawar hati”; bisa tawar hati karena sedang berada dalam himpitan tak berujung, kesulitan ekonomi, konflik keluarga, kondisi anak, penyakit yang berkepanjangan, dll.

 

Dalam 1 Sam. 17 dikisahkan pasukan Israel sudah berhadapan 40 hari dengan pasukan Filistin yang memiliki tentara yang sangat menakutkan, baik fisik maupun perlengkapan tempurnya, salah satunya Goliat dari Gat. Raja Saul dan seluruh pasukannya yang semuanya berpengalaman dalam peperangan itu sudah tawar hati. Mereka tidak melihat kemungkinan pasukannya bisa memenangkan peperangan ini.

 

Lalu muncullah Daud, seorang yang secara fisik tidak diperhitungkan untuk bertempur. Tidak sedikitpun dia gentar. Bahkan dia yang meneguhkan dan mengingatkan Raja Saul agar tidak tawar hati (ayat 32). Kok bisa Daud seorang diri dengan perlengkapan warga sipil (gembala) lebih berani dibandingkan Raja Saul dan sepasukan besar tentara perangnya? Hal ini terjadi karena Daud sudah mengalami kehadiran serta penyelamatan Allah dalam hidupnya, saat dia harus menghadapi terkaman cakar harimau atau beruang. Daud adalah seorang yang hatinya melekat pada Allah. Bagi Daud tantangan Goliat bukan sekedar mencemooh barisan pasukan Israel, melainkan mencemooh pasukan Allah yang hidup. Cara pandang itu membuat dia bersemangat untuk mengalahkan Goliat. Daud tidak gentar. Dia mengandalkan Allah. Maukah kita melihat pertempuran dengan “raksasa” dalam hidup kita sebagai pertempuran bersama Allah dan untuk Allah? (SEH)

 

DOA :
Ya Roh Kudus, tolonglah kami agar melekatkan hidup kami hanya pada-MU. Tolong agar hati kami teguh dalam menghadapi ‘raksasa-raksasa’ hidup kami bersama-MU. Amin.