Untuk format audio klik di sini
YANG TERKECIL MENJADI YANG TERBESAR
Tuhan
Yesus berbicara terus terang kepada murid-murid-Nya bagaimana cara Ia membarui
dunia ini dan menyelamatkan manusia dari kuasa dosa yang mematikan. Ia
menggunakan cara pemberian diri untuk mengupayakan yang terbaik bagi manusia.
Walaupun karena pilihan-Nya itu, Ia harus menderita sengsara dan mengalami
kelemahan; Ia menjadi “kecil”.
Cara
Kristus itu harus juga menjadi cara murid-murid-Nya. Mereka akan melanjutkan
karya Kristus bagi dunia. Mereka tidak boleh menjadi “besar” dengan menindas
dan meniadakan yang lain. Mereka dapat menjadi “besar” dengan menunjukkan
perhatian, sambutan, tindakan kasih yang nyata kepada yang “kecil”, yang
tersisih, yang tidak dianggap; mengangkat mereka mengarah kepada apa yang baik
dalam hidup sesuai kehendak Bapa.
Kita semua pernah menjadi seorang anak kecil: ringkih, rentan dan membutuhkan dukungan dari orang dewasa. Kita semua pun dalam izin Tuhan akan mengalami penurunan kekuatan, menjadi tua, renta, kembali ringkih dan rentan serta membutuhkan pertolongan yang lain. Karena itu, selagi kekuatan, kemampuan dan kesempatan untuk menyambut dan mendukung yang lemah Allah berikan, mari kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk selalu memedulikan yang “kecil”, yang tersisih, yang tidak dianggap. Ingatlah bahwa dalam diri mereka, ada wujud kehadiran Kristus yang mesti kita sambut dan layani. (Wasiat)
Doa : Tolonglah kami untuk mau hadir dan menyambut setiap orang, termasuk mereka yang mendapat penolakan, Amin.