Hidup Karena Percaya
2 Korintus 5:6-15
Di dunia ini lazim
orang mengejar achievement atau prestasi. Sebuah pencapaian yang dapat diukur
secara nyata. Ini juga terjadi pada kehidupan orang Kristen, pelayanan dan
gereja. Ketika tidak tampak hasil yang nyata, maka dengan cepat kita mengatakan
gagal atau kegagalan.
Paulus belajar
menghayati pengalaman iman yang berbeda. Jika berfokus pada hal yang terjadi,
dengan mudah Paulus dapat menjadi tawar hati dan merasa gagal. Bayangkan, di
satu sisi ia menghadapi tekanan dan ancaman orang-orang Yahudi. Di sisi lain,
ia menghadapi penolakan dari orang Kristen di gereja perdana terkait
kerasulannya. Bagaimana Paulus dapat bertahan di tengah tekanan ini dan tetap
setia mewartakan Kristus? Inilah pengakuan Paulus, “Hidup kami ini adalah hidup
karena percaya, bukan karena melihat” (2Kor 5:7). Hidup dan karya Paulus
ditautkan hanya pada kepercayaan bahwa Tuhan tidak pernah salah memanggil Dia.
Jika iman kita hanya didasarkan pada yang kelihatan, kita akan sangat mudah terombang-ambing. Apa yang tampak tidak dapat menjadi ukuran. Lalu, apa dasar kita untuk tetap hidup dan mengerjakan tugas panggilan kita demi Kristus? Seperti yang Paulus katakan, “Hidup karena percaya”. Kepercayaan hanya mungkin tumbuh karena adanya relasi yang intim. Apakah kita sudah membangun dan memiliki relasi yang intim dengan Tuhan? (WASIAT)
DOA
Tuhan, kami rindu memiliki relasi yang semakin
intim dengan Engkau sehingga kami dapat sepenuhnya mempercayakan diri kami
kepada-Mu. Amin.