Untuk
format audio klik di sini
HIDUP DALAM TERANG
Cinta dan benci mungkin
dapat dikatakan sebagai dua sisi dari satu keping mata uang yang sama. Selalu
berdampingan. Kedua hal itu selalu ada dalam diri setiap orang. Karena itu,
setiap orang selalu punya pilihan untuk melakukan satu di antaranya.
Kematian Yesus di kayu
salib adalah akibat dari kebencian mereka yang memusuhi-Nya. Saat yang sama,
kematian-Nya justru menjadi bukti kasih Yesus kepada semua orang. Karena itu,
mereka yang mendaku sebagai pengikut Yesus dipanggil untuk meneladani sikap
Yesus. Kematian Yesus yang menjadi wujud kasih bagi semua orang menjadi penanda
berakhirnya kegelapan. Kematian-Nya menjadi momen yang mengakhiri segala bentuk
kebencian dan menjadi awal baru untuk setiap pengikut-Nya hidup dalam terang.
Tanda bahwa setiap pengikut Yesus hidup dalam terang adalah kesediaan untuk saling
mengasihi. Sikap hidup ini wajib dilakukan.
Orang Kristen bukan saja
menjadi sebutan bagi mereka yang mengikut Yesus, melainkan sebagai pengingat
akan hakikatnya. Orang Kristen adalah mereka yang sudah hidup dalam terang.
Bukti bahwa orang Kristen hidup dalam terang adalah kesediaan untuk mengasihi
semua orang. Semua orang adalah saudara, bukan musuh. Ini bukan pilihan. Ini
kewajiban! Orang Kristen yang tidak melakukan hal ini berarti mengabaikan
pengurbanan Yesus yang memberi hidup-Nya bagi semua orang. (Wasiat)
DOA:
Tuhan, terima kasih karena sudah membawa kami hidup dalam terang. Kami bertekad untuk hidup dalam terang dengan saling mengasihi. Amin.