Perjamuan Teraneh!
Sebelum pandemi menghantam dunia ini, kebiasaan makan-makan bersama
sahabat, keluarga dan kelompok kita sendiri bukan hal yang aneh. Sebagaimana
dituliskan dalam ayat 12, memang itulah yang sering terjadi. ketika kita
mengadakan perjamuan, kongkow dengan teman, kita biasanya hanya mengundang
orang tertentu saja. Bahkan tidak jarang, memang hampir selalu didalamnya sarat
dengan motivasi aksi balas membalas. Teman A traktir kita seafood, maka bulan
depan kita balik traktir misalnya, steak. Begitu seterusnya, berputar-putar
dalam lingkaran itu-itu saja. Apa salahnya dengan itu?
Hari ini kita diajar tentang perjamuan teranehkalau dilihat dari
kacamata dunia. Firman Tuhan dari Lukas 14:12-14 menggambarkannya dengan jelas.
Ini ajaran yang sangat berbeda dengan yang biasa kita terima. Mana ada yang
mengajar kita dengan sengaja mencari orang yang tidak bisa membalas kebaikan
kita, yakni makan-makan dengan orang miskin, orang cacat, orang lumpuh dan
orang buta. Biasanya, paling-paling kita diajari berbuat baik tanpa pamrih.
Tapi kalau sengaja banget cari orang yang betul-betul tidak akan mampu membalas
kebaikan kita, itu sih rasanya belum pernah ya! Kalau berbuat baik tanpa pamrih
itu, walau tidak berharap, tapi tetap berpotensi dibalas, apalagi kalau
orangnya tahu terimakasih. Tapi kali ini justru diajak untuk benar-benar melakukan
kebaikan, kepada orang yang bahkan walaupun tahu terimakasih, tak akan bisa
mengembalikannya. Benar-benar kebaikan yang sempurna, sungguh benar-benar hanya
karena motivasi nilai kekal, bukan untuk kepuasan di dunia ini (ayat 14b).
Kerennya lagi, kebaikan ditujukan pada orang-orang yang selama ini tak pernah
terpikirkan sebagai teman seperjamuan (Ayat 13). Kita diajak menyatu, duduk
bersama, makan-makan, tertawa bersama, berbagi kisah hidup, dengan mereka.
Pernah terpikir? Mulailah! (DWM)
DOA :
Bapa, ada banyak orang yang terlewat di dalam menerima kebaikan kami. Bukalah hati kami, memiliki kebaikan yang sempurna di dalam-Mu. Amin.