Perjamuan Teraneh!

Lukas 14:12-14

 

Sebelum pandemi menghantam dunia ini, kebiasaan makan-makan bersama sahabat, keluarga dan kelompok kita sendiri bukan hal yang aneh. Sebagaimana dituliskan dalam ayat 12, memang itulah yang sering terjadi. ketika kita mengadakan perjamuan, kongkow dengan teman, kita biasanya hanya mengundang orang tertentu saja. Bahkan tidak jarang, memang hampir selalu didalamnya sarat dengan motivasi aksi balas membalas. Teman A traktir kita seafood, maka bulan depan kita balik traktir misalnya, steak. Begitu seterusnya, berputar-putar dalam lingkaran itu-itu saja. Apa salahnya dengan itu?

 

Hari ini kita diajar tentang perjamuan teranehkalau dilihat dari kacamata dunia. Firman Tuhan dari Lukas 14:12-14 menggambarkannya dengan jelas. Ini ajaran yang sangat berbeda dengan yang biasa kita terima. Mana ada yang mengajar kita dengan sengaja mencari orang yang tidak bisa membalas kebaikan kita, yakni makan-makan dengan orang miskin, orang cacat, orang lumpuh dan orang buta. Biasanya, paling-paling kita diajari berbuat baik tanpa pamrih. Tapi kalau sengaja banget cari orang yang betul-betul tidak akan mampu membalas kebaikan kita, itu sih rasanya belum pernah ya! Kalau berbuat baik tanpa pamrih itu, walau tidak berharap, tapi tetap berpotensi dibalas, apalagi kalau orangnya tahu terimakasih. Tapi kali ini justru diajak untuk benar-benar melakukan kebaikan, kepada orang yang bahkan walaupun tahu terimakasih, tak akan bisa mengembalikannya. Benar-benar kebaikan yang sempurna, sungguh benar-benar hanya karena motivasi nilai kekal, bukan untuk kepuasan di dunia ini (ayat 14b). Kerennya lagi, kebaikan ditujukan pada orang-orang yang selama ini tak pernah terpikirkan sebagai teman seperjamuan (Ayat 13). Kita diajak menyatu, duduk bersama, makan-makan, tertawa bersama, berbagi kisah hidup, dengan mereka. Pernah terpikir? Mulailah! (DWM)

 

DOA :
Bapa, ada banyak orang yang terlewat di dalam menerima kebaikan kami. Bukalah hati kami, memiliki kebaikan yang sempurna di dalam-Mu. Amin.