Tuhanmu kok manusia dan bukan Tuhan Allah yg mahakuasa.  Ini adalah kata sindiran yg cukup akrab di telinga kita orang Kristen dari teman beragama lain. Apakah kita marah kalau mendengar sindiran itu ?

Seharusnya  kita tdk tersinggung dan mengamini karena kita memang perlu Allah yg mau menjadi manusia untuk menebus dosa kita dan menyelamatkan kita. Tanpa kehadiran Allah ke dunia menjadi manusia maka mustahil ada keselamatan.

Perayaan Natal atau peringatan kelahiran Yesus adalah peringatan akan kehadiran bayi kecil tak berdaya di tengah kawanan gembala dengan dombanya.  Lukas 2:11-12 (TB)  Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

Kesadaran akan kehadiran bayi Yesus membuat setiap perayaan Natal, Yesus selalu disimbolkan sebagai bayi dan BUKAN Allah perkasa yg bangkit dari kematian dan mengalahkan maut, atau Allah yg mengusir banyak setan ke kawanan babi. atau Allah yg menyembuhkan banyak orang sakit atau Allah yg meredakan angin ribut dll mukjijat yg besar dan wah.

Yach di Natal ini kita peringati sebagai hari dimana Allah merendahkan diriNya demi menebus dosa umat manusia ciptaanNya yg sangat dikasihinya. Allah membuktikan kasih pada manusia dengan cara berbeda sama sekali dan di atas semua yg dicari manusia di dunia (harta,  tahta,  kuasa dll).

Natal bukan hari bahagia karena kita punya Allah yg besar tetapi HARI BAHAGIA KARENA ALLAH YG MAHA KUASA ITU SANGAT MENGASIHI KITA. Suatu kebodohan kalau kita malah mengingkarinya dan menolak kasih Allah pada kita.  Apa yg lebih penting di dunia daripada memiliki Allah sang pencipta hidup kita.

Selamat Natal sahabatku. Selamat menikmati kasih Allah pada kita.  Kasih yg bukan basa basi tetapi dibuktikan dgn pengorbananNya.  Apakah kasih kita pada keluarga  sesama dan Allah sdh membawa kita pada pengorbanan kenikmatan hidup kita di dunia?  Atau malah semua itu hanya kedok semata buat mendapatkan kenikmatan dunia ?...Allah dan sesama yg kesusahan kita jadkkan alat kita untuk mendapatkan materi dan kekuasaan/pengaruh. Betapa jahatnya kalau itu yg kita lakukan dan itu kita lihat dilakukan banyak orang secara terbuka. Agama, Sesama yang sedang tertimpa bencana serta mengalami kesulitan ekonpmi dan bahkan ALLAH sendiri cuma dijadikan banyak manusia jahat untuk mencari rejeki/uang demi kenikmatan diri sendiri dan keluarganya. Korupsi dana bantuan bencana juga bukan berita baru dan selalu kita baca di saat saat musim bencana seperti saat ini. KETULUSAN KASIH seolah barang langka di era saat ini dan melalui peristiwa NATAL dan Telaan yang diberikan ALLAH sendiri kita bisa melihat contoh KASIH yg sejati.

Marilah di Natal ini kita renungkan bacaan di Filipi 2:1-8 (TB)  Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

TUHAN KITA MEMANG PERNAH JADI MANUSIA 100% sebagai bukti dia mengasihi kita. TUHAN menjadi manusia adalah keharusan untuk menebus dosa kita. Pertanyaan umum manusia adalah kenapa dosa tidak diampuni saja tanpa penebusan. Jika ini yang terjadi maka ALLAH yang maha adil dan  tegas menghukum kesalahan serta memberi berkat buat kebaikan tidak ada. ALLAH yang bisa tegas menghukum malaikat yang memberontak dan kita sebut Iblis, ternyata tidak bisa tegas pada manusia yang juga memberontak dan ingin menjadi seperti Allah.(4) Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,

5) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya). Allah harus tegas menghukum dosa manusia dan ini juga alasan ada BUDAYA KURBAN dalam setiap ibadah umat ALLAH semenjak Adam sampai jaman Yesus. Kurban untuk menebus dosa manusia hilang dari ritual ibadah karena ALLAH SUDAH MENJADI MANUSIA DAN MENGORBANKAN DIRINYA untuk menebus dosa kita.
 
NATAL adalah peristiwa KASIH yang sejati dimana ALLAH KITA MENJADI MANUSIA 100% dan rela mati untuk menebus dosa kita. ALLAH KITA MANUSIA benar saat peristiwa NATAL sampai Pengorbanan Kristus di SALIB. 


Sekali lagi Selamat Natal Tuhan Berkati. Semoga damai dan sukacita Natal ada dalam rumah tangga kita karena kemauan kita merendahkan hati dan berkorban.